Tugas Pribadi ke-3

Berikan penjelasan dan sertai dengan contoh atau alasan untuk mendukung pandangan anda tentang aspek-aspek berikut :
(perhatikan untuk menjelaskan dan bukan menterjemahkan sesuai dengan isi slide)

1. Apa beda tacit knowledge dan explisit knowledge

Tacit knowledge adalah knowledge yang sulit untuk di share  karena knowledge tersebut merupakan pengetahuan hasil pemikiran dan pengalaman individu yg umumnya masih belum terdokumentasi.
Contoh : keahlian yang dimiliki seorang pelukis professional tidak mudah di share, karena keahlian tersebut didapatkan dari pengalaman dan pemahaman tentang teknik melukis yang dilakukan si pelukis. Sehingga untuk memiliki keahlian seperti itu, seseorang harus dilatih oleh si pelukis. Keahlian si pelukis sulit untuk di dokumentasikan karena untuk mendapatkannya harus dengan latihan dan pengalaman.

Explicit knowledge adalah knowledge yang mudah untuk di share karena knowledge tersebut umumnya sudah didokumentasikan secara logis, terstruktur dan mudah untuk dimengerti.
Contoh : buku panduan matematika yang berisi trik-trik dalam menyelesaikan model soal-soal yang rumit. Dengan panduan buku tersebut orang dapat menyelesaikan model soal yang sama dengan model soal di buku panduan.

Perbedaan tacit knowledge dan explicit knowledge terletak pada media dimana knowledge tersebut berada dan cara untuk share knowledge tersebut.

2. Bagaiman proses transfer diantara kedua knowledge tersebut pada orang-orang yang ada di organisasi

– Socialization (tacit to tacit) : tacit knowledge di share kepada orang lain dengan cara mengamati,mencontoh dan melatih tanpa mendokumentasikan dan mempublikasikan knowledge tersebut.
Contoh : montir A mampu melakukan perbaikan pada sebuah mobil dimana montir B tidak mampu untuk memperbaikinya. Kemudian montir A mengajari montir B bagaimana cara memperbaiki mobil tersebut dengan cara mempraktekkan langkah- langkah reparasi yg dilakukan montir A.

– Externalization (tacit to explicit): tacit knowledge di share dengan cara mendokumentasikan secara logis dan konseptual, sehingga mudah untuk dimengerti orang lain.
Contoh : setelah atau pada saat mempelajari trik montir A, montir B mendokumentasikannya/mencatatnya untuk sebagai pedoman apa bila montir B bertemu kasus yang sama.

– Combination (explicit to explicit) : explicit knowledge yang sudah dimiliki dan eksternal knowledge dikombinasikan untuk mengembangkan explicit knowledge yang sudah ada.
Contoh : dengan catatan yg dimiliki montir B, ia mencari sumber sumber pendukung yang berhubungan dengan kasus tersebut. membandingkan, mempelajari dan mengkombinasikannya dengan harapan mampu untuk memperbaiki kasus yang mirip dengan kasus sebelumnya.

– Internalization (explicit to tacit) : explicit knowledge yang sudah ada dipelajari dan dipraktekkan untuk mendapatkan tacit knowledge yang baru dan bermanfaat.
Contoh: berdasarkan explicit knowledge yg dimiliki montir B, montir lainnya dapat juga mempelajari dan mempraktekkannya.

3. Jelaskan beda dan struktur perubahdan dari data, informasi dan knowledge

Data merupakan satu/sekumpulan nilai yang didapatkan dari hasil observasi terhadap suatu komdisi tertentu yang belum memiliki arti atau makna bagi penggunanya. Contoh : data supplier, pengguna tidak mengetahui mana supplier yang menawarkan produk termurah, dll.

Informasi merupakan hasil dari pengolahan sekumpulan data yang sudah diolah sedemikian rupa sehingga memiliki arti dan makna yang jelas bagi penggunanya. Contoh : laporan berupa data supplier yang sudah diurutkan berdasarkan penawaran termurah.

Knowledge merupakan suatu pengetahuan yang didapat dari mempelajari dan memahami arti dan makna yang terdapat pada informasi. Contoh : cara atau trik yang dilakukan untuk mengelola stok yang ada dengan memanfaatkan informasi tentang supplier (history laporan supplier).

4. Jelaskan beda, maksud dan isi dari 3 model dasar Knowledge management (People, process dan technology)

People : adalah faktor utama dan actor dalam konsep knowledge management. Didalamnya terdapat budaya berbasis pengetahuan, knowledge worker, sharing knowledge, visi misi perusahaan, tujuan organisasi,dll.

Process : adalah aktivitas yang dilakukan People dalam memindahkan knowledge kedalam technology. Prosess ini meliputi 6 Core Process KM (Identification, Acquisition, Development, Sharing/Distribution, Utilization, Retention) .

Technology : adalah faktor pendukung atau infrastruktur untuk keberlangsungan Process. Didalamnya terdapat intranet/portal, data warehouse, pengarsipan digital,dll.

5. Jelaskan core process dari KM ?

– Knowledge Identification : melakukan identifikasi knowledge perusahaan secara lengkap, baik yg sudah dimiliki maupun knowledge yg belum dimiliki tapi di butuhkan perusahaan. Pada proses ini,  tidak hanya mengidentifikasi knowledge tetapi juga mengidentifikasi orang orang yang berpotensi menjadi knowledge worker.
Knowledge Identification sangat penting karena untuk membangun sebuah Knowledge Management, terlebih dahulu harus mengetahui apa saja knowledge yang sudah dimiliki oleh organisasi (baik knowledge yang dimiliki perorangan maupun team/organisasi) karena ini yang akan menjadi dasar untuk mencapai tujuan organisasi.

– Knowledge Acquisition : setelah mengidentifikasi knowledge, perusahaan perlu untuk melihat dan menyerap eksternal knowledge yang dibutuhkan. Knowledge yang akan diserap dan diterapkan tidak diterima secara menyeluruh tetapi terlebih dahulu disesuaikan dengan budaya perusahaan.
Knowledge Acquisition baik dilakukan untuk memperkaya ide-ide/knowledge yang nantinya akan sangat berguna untuk proses Knowledge Development.

– Knowledge Development : knowledge yang sudah diidentifikasi kemudian dikelola untuk dikembangkan dan menunjang penciptaan ide baru,skill baru, produk baru, dan proses yang lebih efektif dan efisien.
Dengan Knowledge Development diharapkan knowledge didalam organisasi dapat berkembang sehingga menciptakan ide-ide baru dan knowledge baru yang mampu mendukung tercapainya tujuan organisasi secara lebih efektif dan efisien.

– Knowledge Sharing/Distribution : setelah pengembangan, knowledge yang sudah ada harus digunakan secara group dan perlu untuk membangun budaya sharing knowledge melalui system yang ada di dalam organisasi dan digunakan oleh pihak yang benar.
Dengan Knowledge Sharing sangat penting didalam membangun sebuah Knowledge Management karena dengan sharing diharapkan knowledge tersebut tidak diam ditempat melainkan dapat membantu perkembangan knowledge didalam organisasi.

– Knowledge Utilization : setelah proses sharing,  kemudian dipastikan bahwa knowledge dapat diimplementasikan dan berguna bagi perusahaan.
Dalam membangun sebuah Knowledge Management, perlu untuk memastikan bahwa knowledge yang dimiliki dan yang akan digunakan harus selaras dengan tujuan organisasi dan tidak menyimpang dari tujuan organisasi.

– Knowledge Retention : memastikan bahwa knowledge yang sudah dimiliki tidak hilang dan tetap ada digunakan didalam perusahaan.
Sebuah knowledge Management akan tetap berjalan apabila knowledge yang dimiliki tetap berada didalam organisasi sehingga perlu untuk mempertahankannya.